Sistem Development Live Cycle (SDLC)

by - 1:43 PM

Pengertian System Development Live Cycle (SDLC)
   System Development Live Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
    Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa fase atau langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda. Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam fase atau langkah. Jumlah fase SDLC pada referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Pengembangan SLDC adalah proses yang digunakan oleh analis sistem untuk mengembangkan sistem informasi. SLDC harus menghasilkan sebuah sistem yang memenuhi harapan pelanggan, mencapai penyelesaian dengan tepat waktu, dan dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Tahapan SDLC
Berikut ini adalah tahapan-tahapan pada SDLC :
1. Perencanaan Sistem (Systems Planning) : Sebuah proses untuk memahami sebuah sistem yang akan dibangun. Pada tahapan perencanaan ini, diperlukan analisa terhadap sistem salah satunya dengan cara mencari data ataupun menyeleksi kebutuhan user. Aktivitas-aktivitas pada tahap ini meliputi mendefinisikan tujuan, mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikan dengan sistem dan strategi pengembangan sistem.
2. Analisis Sistem (Systems Analysis) : Analisis sistem ditujukan untuk pemahaman yang menyeluruh terhadap masalah dan kebutuhan yang akan dipelajari dan dianalisis. Aktivitas pada tahapan ini yaitu melakukan studi untuk menemukan suatu kasus yang bisa diselesaikan oleh sistem, mengklasifikasikan masalah, solusi yang diterapkan pada sistem, analisa dan pendefinisian kebutuhan sistem.
3. Perancangan Sistem (Systems Design) : Tahap ini merupakan hasil analisa dan hasil pembahasan mengenai spesifikasi sistem yang akan diterapkan menjadi rancangan dari sebuah sistem dan siap untuk dikembangkan. Pada tahap ini dilakukan implementasi spesifikasi sistem, analisis terhadap sistem, dan pendukung dari sistem yang akan dikembangkan nantinya.
4. Pengembangan Sistem (System Development) : Pada tahapan ini mengonversi desain ke sistem informasi. Aktifitas pada tahap ini seperti melakukan instalasi lingkungan sistem, membuat basis data, memperbaiki program.
5. Implementasi Sistem (Systems Implementation) : Pada tahapan ini sebuah sistem sudah selesai dibuat, sudah di ujicoba, dan dapat bekerja dengan baik dan juga optimal. Pada tahapan ini sistem mulai diimplementasikan dan digunakan secara real oleh user yang membutuhkan.
6. Testing : Pada tahadapan ini kita melakukan testing terhadap sistem baru yang telah kita buat. Aktifitas pada sistem ini berupa identifikasi terhadap kelayakan sistem serta identifikasi kesalahan sistem.
7. Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance) : Pada tahapan ini dilakukan untuk menjaga sistem agar tetap mampu beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.

    Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.

    Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.

  Jadisecara literatur, banyak sekali aktifitas yang terjadi pada setiap langkah pada SDLC. Contohnya saja: menentukan budget, mengumpulkan kebutuhan bisnis, desain model, menulis detil dan dokumentasi, manajemen proyek, dan sebagainya. Semua aktifitas yang muncul sudah tentu bergantung pada kasus pengembangan yang akan dilakukan.

Sumber :
- INFOTIK.
Yuliagroup's Weblog.
- Gelas Dingin.

You May Also Like

0 comments