Agama dan IPTEK

by - 9:47 PM

Ilmu Sosial Dasar
Nama: Yulia Hendro Nurmala Putri (17116848)
Dosen: Ahmad Nasher


AGAMA
Pengertian Agama
    Menurut sudut pandang Antropologi, Anthony F.C. Wallace, Agama didefinisikan sebagai seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi mitos dan yang menggerakkan kekuatan-kekuatan supranatural dengan maksud untuk mencapai atau untuk menghindarkan sesuatu perubahan keadaan pada manusia atau alam.

    Menurut Edi Sedyawati, Agama adalah suatu sistem yang berintikan pada kepercayaan akan kebenaran-kebenaran yang mutlak, disertai segala perangkat yang terintegrasi di dalamnya, meliputi tata peribadatan, tata peran para pelaku dan tata benda yang diperlukan untuk mewujudkan agama bersangkutan.

    Berdasarkan konsep religi (agama) manusia percaya kepada suatu kekuatan yang dianggapnya lebih tinggi dari dirinya. Menurut Koentjaraningrat, perilaku manusia yang bersifat religi itu terjadi karena :
  1. Manusia mulai sadar akan adanya konsep roh.
  2. Manusia mengakui adanya berbagai gejala yang tak dapat dijelaskan dengan akal.
  3. Keinginan manusia untuk menghadapi berbagai krisis yang senantiasa dialami manusia dalam kehidupannya.
  4. Kejadian-kejadian luar biasa yang dialami manusia di alam sekelilingnya.
  5. Adanya getaran (emosi) berupa rasa kesatuan yang timbul dalam jiwa manusia sebagai warga dari masyarakatnya.
  6. Manusia menerima suatu firman dari Tuhan.

Hubungan Antara Agama dan IPTEK
  Perkembangan IPTEK adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan IPTEK (Agus, 1999). Agama yang dimaksud disini ialah agama Islam, yaitu agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, untuk mengatur manusia dengan penciptanya (dengan aqidah dan aturan ibadah), hubungan manusia dengan dirinya sendiri (dengan aturan akhlak, makanan, dan pakaian), dan hubungan manusia dengan manusia lainnya (dengan aturan mu'amalah dan uqubat/sistem pidana) (An-Nabhani, 2001).

    Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang melandasi hubungan keduanya, terdapat 3 paradigma hubungan antara agama dan IPTEK (Yahya Farghal, dikutip dalam M. Shiddiq Al Jawi, 2005), yaitu :
a. Paradigma Sekuler : paradigma yang memandang agama dan IPTEK terpisah satu sama lain. Agama tidak dinafikan eksistensinya, tetapi hanya dibatasi peranannya dalam hubungan pribadi manusia dengan Tuhan-nya.  Agama tidak mengatur hal umum atau publik, maka dari itu paradigma ini memandang agama dan IPTEK tidak bisa dicampuri dan mengintervensi yang lainnya.
b. Paradigma Sosialis : paradigma dari ideologi sosialisme yang menafsirkan eksistensi agama sama sekali. IPTEK bisa berjalan secara idependen dan lepas secara total dari agaama. Dalam paradigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik. Sedangkan dalam paradigma sosialis, agama dipandang secara ateistik.
c. Paradigma Islam : paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengantur kehidupan. Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-apa yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Al-Hadist menjadi landasan fikiran. Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya berdasarkan aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu.

KESIMPULAN
Perkembangan IPTEK, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan IPTEK (Agus,1999). Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang melandasi hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga) paradigma hubungan antara agama dan IPTEK, (yahya Farghal, dikutip dalam M. Shiddiq Al jawi 2005), yaitu : Paradigma Sekuler yaitu paradigma yang memandang agama dan IPTEK terpisah satu sama lain. Paradigma Sosialis yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafsirkan eksitensi agama sama sekali. Dan Paradigma Islam yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA
1. LANGKAH PEMBELAJARAN.
2. Zona Siswa.

You May Also Like

0 comments